Senin, 03 Mei 2010

Jago gambar (cerita)

hari ini hari sabtu minggu. lepas mandi pagi, edi kembali duduk di kursinya. ia mulai menggambar. ibunya membuatkan teh hangat, lalu diletakkan di dekatnya. edi hanya melirik, terus kembali menekuni pekerjaannya.
"hangat kan dulu perutmu ed" perintah ibu
"manis tidak bu ?"
"gulanya habis" wajah edi berubah
"kalau tehnya pahit, lawannya mesti lupis dong" gumam edi dengan wajah sedikit cemberut. ibunya lekas berlalu.
ketika matahari telah naik dari sinarnya masuk ke mulut jendela kamar, edi masih belum beranjak dari duduknya. tampak ia semakin tekun menghadap pekerjaannya. ia lupa dengan segelas teh yang dibuatkan ibunya. bagitu asyiknya sehingga tak sadar ketika ayahnya datang ke dekatnya. ayah edi tersenyum melirik ke gambar kuda terbang itu. ia ingin menunjukkan kekeliruan pada pada gambar itu, tapi, dilihatnya anak itu bersungguh-sungguh.ayah khawatir ia tersinggung. maka pergilah ia menuju kamar mndi.
"sejak pagi tadi ia menggambar" kata ibu edi kepada suaminya.
"biarkan saja jangan diganggu"
"tetapi hingga kini ia belum sarapan"
tidak sperti biasanya, edi pada hari itu bertahan di kursinya. ketika tiba waktu makan, ia tidak hadir di meja makan bersama adik-adiknya. ibunya saja yang gelisah.
"edi, tinggalkan dulu tu! mari makan" ibunya memanggil.
tak ada jawaban
"enak ed, ada pengat kegemaranmu" bujuk ibunya lagi.
"sudahlah, tinggalkan saja. biar dia belakangan. kalau lapar nanti, kan dia berhenti sendiri" sambung ayahnya
acara makan siang pun berlalu tanpa edi. tambah siang, tambah asyik dia melukis. sebentar-sebentar edi tersenyum. sudah terbayangkan ia akan keluar sebagai pemenang sayembara melukis di sekolahnya nanti.
"udin boleh mundur kali ini. aku yang menggantikan gelar jago gambarnya" begitu pikirnya. edi semakin bersemangat.
udin adalah satu-satunya saingan jado gambar di kelasnya
"tidak makan ed?" kembali suara ibu menegurnya
"tunggu bu" hanya itu jawabannya sambil terus memeriksa lukisannya. dirasakaanya masih ada kekurangan. tetapi ia tidak tahu di mana iu.
dipandangnya gambar itu lama sekali. indah tetapi janggal.
apa yag salah ? sementara ia berpikir "istirahatlah dulu,ed" kata ayahnya penuh kelembutan.suara itu mengejutkannya. edi hampir saja merobek-robek gambar itu ketika datang pikiran risau itu. dengan lesu di... bersambung...
maaf ya pendek, soalnya udah malam besok kulanjutin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar